YAYASAN KARYA MURNI (YKM)

Yayasan Karya Murni ini menangani karya yang terlibat dalam pendidikan anak-anak tunarungu dan tunanetra atau anak berkebutuhan khusus. Yayasan ini memiliki sejarah yang panjang.
Tahun 1950 dimulailah sekolah untuk anak tunanetra di Hayam Wuruk, kemudian untuk menaungi sekolah tersebut pada 26 Agustus 1953 didirikanlah sebuah badan Sint Oda Stichting.
Dalam perkembangan kemudian, di tahun 1964 dimulai pendidikan untuk anak tunanetra, melihat perkembangan ini serta untuk menyesuaikan dengan perkembangan situasi yang ada maka kemudian Sint Oda Stichting diubah namanya menjadi Yayasan Karya Murni.
Kantor pusat yayasan ini berada di kompleks Jl Karya Wisata, Medan. Karya pendidikan sekolah luarbiasa ini berkembang ke Ruteng, pada 12 Juli 1985 didirikanlah Yayasan Karya Murni cabang Ruteng yang menangani baik SLB A maupun B, lengkap dengan asrama dan balai latihan kerjanya.
Yayasan ini memiliki visi-misi bagi terwujudnya pendidikan serta penghargaan yang terintegrasi untuk memberdayakan peserta didik dan peserta bina, sehingga mereka dipulihkan martabat kecitraannya dengan Allah.
Landasan ini adalah spiritualitas Imago Dei, yang merupakan spiritualitas dasar kongregasi. Oleh karena itu perhatian pada mereka yang mempunyai disabilitas merupakan pewujudan nyata dari kharisma Kongregasi tersebut, sebab seringkali mereka itu disingkirkan atau diabaikan karena keterbatasan dalam dirinya.
Fokus perhatian pendidikan yang ditanganinya ada pada SLB A (tunanetra) dan SLB B (tunarungu). Sebagai pendukung proses pendidikan tersebut ditangani juga asrama dan balai pelatihan kerja.
Unit-unit karya yang ditangani oleh Yayasan Karya Murni ini tersebar di empat wilayah: Medan, Ruteng, Jakarta dan Tanjungselor. Pada umumnya, pelatihan kerja yang dilatihkan adalah jahit, pertukangan, perlilinan, seni tari dan salon kecantikan untuk SLB B, panti pijat, musik, olah vocal untuk SLB A.